“DADDY’S BACK”
“AYAH KEMBALI”
Linda terbangun ketika ia mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Walaupun ia sudah tak lagi tertidur, ia masih mencoba menutup matanya seerat mungkin. Linda berharap kali ini ia akan mengira ia masih tidur dan pergi. Namun suara langkah kaki itu tetap terdengar mendekati dirinya yang tengah terbaring di tempat tidur. Tiap malam, bisik gadis itu pada dirinya sendiri. Setiap malam ia selalu datang ke kamarku. Kenapa ia tak bisa membiarkanku sendiri satu malam saja?
Pegas dari kasurnya serasa menjerit ketika ia duduk di sampingnya yang tengah terbaring di ranjang. Linda ingin menangis ketika ia menaruh tangannya di kepala gadis itu dan mulai membelai rambutnya. Ketika ayahnya membungkuk dan mencium keningnya, Linda masih bisa mencium bau alkohol dalam napasnya.
“Jangan khawatir, sayang. Ayah mencintaimu. Karena itu ayah kembali dan takkan pergi lagi...” ia berbisik di telinga gadis itu.
Setetes darah menetes dari bibir ayahnya. Napas Linda yang tersengal-sengal mengkhianatinya. Kini ia tahu ia tak bisa lagi berpura-pura tertidur. Ia membuka matanya dan melihat wajah ayahnya yang sudah separuh hancur karena terbakar.
“Tapi ayah...” bisik Linda, air mata mulai mengalir di pipinya, “Kau sudah meninggal ...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar